Sabtu, 17 April 2021

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

 JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA




Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entry) adalah ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di neraca saldo menjadi saldo yang “sebenarnya” sampai dengan akhir periode akuntansi.

 Kenapa Harus Melakukan Jurnal Penyesuaian?


Pada umumnya ada 2 penyebab suatu transaksi memerlukan penyesuaian yaitu:

ü  Keadaan di mana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan.

ü  Transaksi yang sudah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan tetapi saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar.


Akun-akun yang memerlukan penyesuaian

ü  Beban dibayar dimuka (Prepaid Expense)

ü  Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue)

ü  Piutang Pendapatan (Accrued Revenue)

ü  Beban masih harus dibayar (Accrued Expense)

ü  Penyusutan Aktiva Tetap (Depreciation)

ü  Kerugian piutang (Bad Debt Expense)

ü  Biaya pemakaian perlengkaan (Use of Equipment Costs)


1. Biaya dibayar di muka

Membayar premi asuransi (Insurance Expense) Rp1.200.000 untuk periode 2 Februari 2019 s/d 2 Februari 2020. Maka pada saat ayat jurnal penyesuaian dibuat pada bulan Desember, premi yang dibayarkan baru sebesar (1.200.000 : 12 bulan )= Rp100.000/bulan x 10 bulan (sampai Desember) maka diperoleh angka Rp1.000.000. Ada 2 metode penyelesaiannya yaitu :

Dicatat sebagai persekot biaya atau pendekatan neraca

Jurnal tgl 2/2/2019 (pada saat membayar asuransi) :

Debit

Kredit

Asuransi Dibayar di muka

Rp1.200.000

Kas

Rp1.200.000

AJP (31/12/2019) sebagai berikut

Debit

Kredit

Biaya asuransi

Rp1.000.000

Asuransi dibayar di muka

Rp 1.000.000

Dicatat sebagai biaya atau pendekatan laba rugi)

Jurnal tgl 2/2/2019 (Pada saat pembayaran asuransi):

Debit

Kredit

Biaya asuransi

Rp1.200.000

Kas

Rp1.200.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Asuransi dibayar dimuka

Rp200.000

Biaya asuransi

Rp200.000

 

2. Pendapatan diterima di muka

Menerima pendapatan sewa untuk 2 tahun Rp3.000.000 diterima tgl 30 Juni 2019. Perhitungan biaya sewa yang sudah terpakai sampai bulan Desember 2019 adalah terhitung 6 bulan. Maka perhitungannya adalah Rp3.000.000 : 24 bulan = Rp125.000 x 6 bulan = Rp750.000. Ada 2 metode penyelesaiannya yaitu:

Dicatat sebagai utang pendapatan atau pendekatan neraca

Jurnal tgl 30 juni 2019 (pada saat menerima uang sewa)

Debit

Kredit

Kas

Rp3.000.000

Sewa diterima dimuka

Rp3.000.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Sewa diterima dimuka

Rp750.000

Pendapatan sewa

Rp750.000

Dicatat sebagai pendapatan atau pendekatan laba rugi

Jurnal tgl 30 juni 2019 (pada saat menerima uang sewa)

Debit

Kredit

Kas

Rp3.000.000

Pendapatan sewa

Rp3.000.000

AJP (31/12/2019)

Debet

Kredit

Pendapatan sewa

Rp2.250.000

Sewa diterima dimuka

Rp2.250.000


3. Biaya yang masih harus dibayar

Masih harus dibayar gaji pegawai bulan Desember Rp300.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Biaya gaji

Rp300.000

Utang gaji

Rp300.000

 

4. Pendapatan yang masih harus diterima

Masih harus diterima pendapatan bunga untuk 2 bulan @Rp120.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Piutang bunga

Rp240.000

Pendapatan bunga

Rp240.000


5. Penyusutan aktiva tetap

Kendaraan dengan harga perolehan Rp70.000.000 disusutkan sebesar 10% per tahun

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Biaya penyusutan kendaraan

Rp7.000.000

Akumulasi penyusutan kendaraan

Rp7.000.000


6. Kerugian piutang

Saldo piutang perusahaan Rp1.000.000 diperkirakan 10% tidak bisa ditagih

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Kerugian piutang

Rp 100.000

Cadangan kerugian piutang

Rp 100.000


7. Biaya pemakaian perlengkapan

Saldo perlengkapan awal tahun sebesar Rp1.000.000 ternyata pada akhir tahun saldo perlengkapan tinggal Rp800.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Biaya pemakaian perlengkapan

Rp200.000

Cadangan perlengkapan

Rp200.000

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar