Rabu, 31 Maret 2021

PENYUSUTAN ASET TETAP (DEPRECIATION OF FIXED ASSETS)

 Pengertian Aset Tetap

Penyusutan atau depresiasi merupakan cara untuk mengalokasikan seberapa penurunan nilai dari asset tersebut untuk masingmasing periode yang dilaluiPenyusutan bukan merupakan penilaian tapi merupakan alat untuk alokasi biaya perolehan nilai asset.

Faktor Perhitungan Penyusutan

·         Harga Perolehan

·         Umur Manfaat

·         Nilai Sisa/Nilai Residu

Metode Penyusutan

1.Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

2.Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)

3.Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of The Years Digits Method)

4.Metode Unit Produksi (Production Output Method)

5. Metode Jam Kerja


SOAL LATIHAN PENENTUAN HARGA PEROLEHAN ASET TETAP

Soal Latihan Harga Perolehan Aset Tetap

  1. Sebuah komputer merek acer dibeli dengan harga Rp. 7.500.000 dan mendapat potongan tunai sebesar 10%. Biaya tambahan untuk install komputer dan pemasangan sehingga komputer siap digunakan sebesar Rp. 250.000. Buatlah jurnalnya!
  2. Dibeli mesin pabrik seharga Rp. 55.000.000, biaya tambahan yang terkait meliputi, PPN sebesar Rp. 5.500.000, Premi asuransi sebesar Rp. 550.000 dan biaya pemasangan mesin sebesar Rp. 1.450.000. Buatlah jurnalnya!
  3. Pada tanggal 1 Januari, PT Lisa membeli tanah, gedung dan peralatan dengan harga total sebesar Rp. 100.000.000. harga pasar masing-masing untuk tanah sebesar Rp. 45.000.000, untuk gedung seharga Rp. 75.000.000 dan untuk peralatan seharga Rp. 30.000.000. Buatlah jurnalnya!
  4. Pada tanggal 1 mei,  PT Abadi mengeluarkan saham sebanyak 5.000 lembar, nilai pari @10.000 untuk membeli tanah yang mempunyai harga pasar wajar saham @8.000. Buatlah jurnalnya!
  5. PT. Cendikia melakukan transaksi pertukaran tanah seluas 1.000 meter persegi dengan mobil seharga Rp 200.000.000. pertukaran ini mengakibatkan PT. Cendekia menerima kas sebanyak Rp. 20.000.000. Buatlah jurnalnya!

 

Kunci Jawaban

Jawaban nomor 1

Harga beli

7.500.000

Potongan tunai 10 %

(750.000 )

6.750.000

Biaya install dan pasang

250.000

Harga Perolehan

7.000.000

Jurnal transaksi tersebut adalah:

Komputer

7.000.000

     Kas

7.000.000

 

Jawaban nomor 2

Harga beli

55.000.000

PPN

5.500.000

Premi asuransi

550.000

Biaya pemasangan

1.450.000

Harga perolehan

62.500.000

Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah

Mesin pabrik

62.500.000

      Kas

62.500.000

 

Jawaban nomor 3

Golongan

Harga Pasar

% dari HP & Perhitungan

Alokasi

Tanah

45.000.000

30 % x 100.000.000

30.000.000

Gedung

75.000.000

50 % x 100.000.000

50.000.000

Peralatan

30.000.000

20 % x 100.000.000

20.000.000

 

150.000.000

100 %

100.000.000

Jurnal untuk mencatat pembelian aktiva tetap secara gabungan sebagai berikut:

Tanah gedung dan perlatan

100.000.000

     Kas

100.000.000

Jurnal untuk mencatat alokasi harga perolehan dari masing-masing aktiva adalah

Tanah

30.000.000

Gedung

50.000.000

Peralatan

20.000.000

     Kas

100.000.000

 

Jawaban nomor 4

Nilai nominal saham

(5000 x Rp. 10.000,-)

= Rp. 50.000.000,-

Harga pasar wajar

(5000 x Rp. 8.000,-)

=( ” 40.000.000,-)

Selisih lebih nilai nominal diatas harga

Pasar wajar (Disagio)

Rp.10.000.000,00

Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah

Tanah

40.000.000

Disago saham

10.000.000

   Saham biasa

 

50.000.000

Jawaban nomor 5

Jurnal yang dibuat

Mobil

200.000.000

Kas

20.000.000

    Tanah

220.000.000

 

PENENTUAN HARGA PEROLEHAN ASET TETAP

 KONTRAK PEMBAYARAN YANG DITANGGUHKAN

Pada tanggal 1 Januari 2008 aset yang dibeli dengan wesel tanpa bunga empat tahun dari sekarang senilai Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah), maka aset tersebut tidak boleh dicatat senilai Rp 100.000.000. Asumsi tingkat bunga yang sesuai 12%/tahun untuk mendiskontokan nilai Rp100.000.000,00 selama 4 tahun (empat tahun), maka nilai aset tersebut dapat dihitung sebagai berikut:

Untuk mempermudah perhitungan bisa menggunakan tabel bunga terlampir (tabel p4. Lihat periode 4 tahun dengan tingkat bunga 12% diperoleh nilai 0,63552). Dengan demikian nilai aset dapat dihitung sebagai berikut:

Nilai aset = (Rp100.000.000 x 0,63552) = Rp. 63.552.000,00.

Jurnal Umum



PEMBELIAN DALAM JUMLAH SEKALIGUS
Pada tanggal 1 Januari 2008 PT. Abadi membeli beberapa aset (tanah, rumah, kendaraan) seharga Rp 800.000.000,00. Aset tersebut mempunyai nilai buku dan harga pasar wajar sebagai berikut:
                               Nilai buku Harga pasar wajar
Tanah Rp. 300.000.000,- Rp. 250.000.000,-
Truk Rp. 200.000.000,- Rp. 250.000.000,-
Rumah         Rp. 350.000.000,- Rp. 500.000.000,-
                                Rp. 850.000.000,- Rp. 1.000.000.000,-
                              ============== ===============

Berdasarkan identifikasi nilai buku dan harga pasar wajar dari ketiga aset tersebut, maka nilai yang dapat ditetapkan sebagai harga perolehan aset masing-masing sebagai berikut:

Tanah = 250.000.000/1.000.000.000 x 800.000.000 = 200.000.000

Truk = 250.000.000/1.000.000.000 x 800.000.000 = 200.000.000

Rumah = 500.000.000/1.000.000.000 x 800.000.000 = 400.000.000


Jurnal Umum

PEMBELIAN DIPEROLEH DENGAN MENERBITKAN SAHAM
Pada tanggal 1 Mei 2008 PT. Abadi membeli tanah dengan mengeluarkan saham sebanyak 5.000 lembar, nilai pari @ Rp. 10.000,- yang mempunyai harga pasar wajar saham @ Rp 8.000,-. maka perhitungan dapat dilakukan sebagai berikut:
Nilai nominal saham (5.000 × Rp. 10.000,-) =         Rp. 50.000.000,-
Harga pasar wajar (5.000 × Rp. 8.000,-)       =        (Rp.40.000.000,-)
Selisih lebih nilai nominal di atas harga Pasar wajar (Disagio) Rp.10.000.000,00

Jurnal Umum

PERTUKARAN ASET TETAP TIDAK SERUPA
Pada tanggal 1 Februari 2008 PT Cendekia mengadakan transaksi pertukaran tanah seluas 1.000 meter persegi dengan mobil seharga Rp 200.000.000,-. Untuk pertukaran ini PT Cendekia menerima kas sebesar Rp. 20.000.000,-

Jurnal Umum
AKUISISI DAN DISPOSISI DARI DONASI ATAU HADIAH
Pada tanggal 1 Januari 2008 PT. Kartika menerima donasi sebidang tanah, harga pasar wajar dari tanah Rp. 150.000.000,- yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas umum.

Jurnal Umum
Pada tanggal 1 Maret 2008 PT Wijaya menghibahkan tanah seharga Rp. 80.000.000,- tetapi tanah itu mempunyai harga pasar wajar Rp. 110.000.000,-.

Jurnal Umum

PERTUKARAN UNTUK ASET YANG SEJENIS DENGAN TOMBOKAN
Pada tanggal 1 Mei 2008 PT Trisna Purnama menukarkan beberapa truk nilai buku Rp. 420.000.000,-. Pada tanggal ini truk tersebut mempunyai harga pokok Rp. 640.000.000,-  dan akumulasi penyusutan Rp. 220.000.000,-. Harga pasar wajar truk-truk tersebut sebesar Rp. 490.000.000,-. Untuk pertukaran ini PT Trisna Purnama mengeluarkan uang kas sebagai tombokan sebesar Rp. 170.000.000,- Harga pasar wajar truk baru Rp. 660.000.000,-.

Perhitungan yang dapat dilakukan:

Perhitungan harga tanah:

Nilai wajar truk-truk yang ditukar                                          Rp. 490.000.000,-

Kas yang dibayarkan                                                              Rp. 170.000.000,-

Harga pasar wajar truk                                                            Rp. 660.000.000,-

 

Perhitungan keuntungan:

Harga pasar wajar dari truk                                                     Rp. 490.000.000,-

Nilai buku dari truk                                                                 (Rp. 420.000.000,-)

Keuntungan dari pelepasan truk                                             Rp. 70.000.000,-

Jurnal Umum

PERTUKARAN UNTUK ASET YANG SERUPA SITUASI KERUGIAN

Tanggal 1 Maret 2008 PT Esa memperoleh mesin baru harga Rp. 160.000.000,- dengan cara menukar mesin lama yang dimiliki oleh PT Jaka Purnama. Pada tanggal 1 Maret 2008 Mesin lama mempunyai nilai buku Rp. 80.000.000,- dengan harga pokok Rp. 120.000.000,-, akumulasi penyusutan Rp. 40.000.000,-. Harga pasar wajar mesin lama Rp. 60.000.000,- tombokan pertukaran disetujui Rp. 90.000.000,-

Perhitungan yang dapat dilakukan:

Harga pokok mesin baru :

Harga katalog mesin baru                                                       Rp. 160.000.000,-

Tombokan untuk mesin lama                                                  (Rp. 90.000.000,-)

Kas yang harus dibayarkan                                                     Rp. 70.000.000,-

Harga pasar wajar mesin lama                                                 Rp. 60.000.000,-

Harga pokok mesin baru                                                         Rp. 130,000.000,-


Perhitungan kerugian dari pelepasan mesin lama:

Perhitungan kerugian

Harga pasar wajar dari mesin lama                             Rp. 60.000.000,-

Nilai buku dari mesin lama                                         Rp. 80.000.000,-

Kerugian pelepasan mesin lama                                  Rp. 20.000.000,-


Jurnal Umum
PERTUKARAN UNTUK ASET YANG SERUPA SITUASI KEUNTUNGAN (TETAPI TIDAK ADA KAS YANG DITERIMA)

Pada tanggal 1 Februari 2008 PT. Abadi menukarkan mobil lama nilai buku Rp. 135.000.000,- dari (harga pokok Rp. 150.000.000,-, akumulasi penyusutan Rp. 15.000.000,-) dan harga pasar wajar mobil lama Rp. 160.000.000,- .dan harus membayar uang kas sebesar Rp. 10.000.000,- yang ditukar dengan mobil baru dengan harga pasar wajar Rp. 170.000.000,-.

Perhitungan yang dapat dilakukan:

Nilai buku dari mobil lama                                          Rp. 135.000.000,-

Kas yang dibayarkan                                                  Rp. 10.000.000,-

Dasar nilai yang dihitung                                            Rp. 145.000.000,-

Jurnal Umum



ASET TETAP (FIXED ASSETS)

 Karakteristik Aset Tetap

Aset itu diperoleh untuk diigunakan dalam operasi (tidak dijual belikan)

Aset itu berumur lebih dari satu periode akuntansi dan disusutkan

Aset itu mempunyai substansi fisik dan memiliki manfaat ekonomi di masa depan


Penilaian Aset Tetap
Aset tetap dinilai berdasarkan harga perolehan (at cost). Harga
perolehan (at cost) adalah semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh aset tetap tersebut sampai dengan aset tersebut siap untuk digunakan. Harga perolehan ini juga disebut dengan biaya historis (historical cost).

Akun-Akun Yang Tergolong Aset Tetap
  • Tanah
  • Gedung
  • Kendaraan
  • Peralatan
  • Mesin-Mesin Pabrik

Penentuan Harga Pokok Aset Tetap dengan Cara Membeli
  • Tanah
Perhitungan harga pokok tanah dilakukan untuk semua biaya-biaya yang dikeluarkan yang mencakup (a)harga pembelian, (b) biaya pengacara dan biaya pencatatan, (c) biaya yang dikeluarkan sampai
tanah siap digunakan (misal pengurukan)
  • Gedung
Perhitungan harga pokok gedung dilakukan dari semua biaya yang dikeluarkan mulai dari (1) bahan bangunan, tenaga kerja, overhead bangunan, selama pembangunan (2)biaya tenaga kerja professional dan izin bangunan, sampai akuisisi bangunan, diperhitungkan sebagai harga pokok gedung
  • Kendaraan
Perhitungan harga pokok kendaraan dilakukan dari semuapengeluaran yang terjadi untuk mengakuisisi kendaraan tersebut. Perhitungan ini meliputi harga beli, biaya perakitan (assembling),biaya pengurusan surat kendaraan, biaya makelar jika ada
  • Peralatan
Perhitungan harga pokok peralatan (perabotan, mebel, peralatan) dilakukan mulai dari harga pembelian, biaya pengangkutan,biaya perakitan, biaya makelar jika ada, dan biaya lain yang mungkin ada dalam proses pengakuisisian peralatan kantor tersebut.
  • Mesin-Mesin Pabrik
Perhitungan harga pokok mesin-mesin pabrik dilakukan mulai dari harga pembelian, biaya angkut, biaya perakitan, biaya uji coba pemakaian peralatan, biaya ahli yang melatih cara penggunaan mesin
dan biaya makelar jika ada, semua dimasukkan sebagai biaya akuisisi mesin-mesin pabrik

Penentuan Harga Pokok Aset Tetap dengan Membangan Sendiri
1. Aset tetap yang dibangun sendiri dengan dana yang berasal dari dalam perusahaan
2. Aset tetap yang dibangun sendiri dengan dana yang diperoleh dari pinjaman

KAS & REKONSILIASI BANK

Kriteria Kas

Kriteria disebut sebagai kas yaitu:

Dapat diterima oleh bank sebagai alat pembayaran yang sah sebesar nilai nominalnya

Siap digunakan kapan saja dalam operasional perusahaan

Pengambilan tidak dibatasi oleh waktu dan jumlah

“kas adalah kumpulan uang tunai dan simpanan di bank yang dimiliki oleh suatu entitas yang diterima sebagai alat tukar oleh bank, untuk digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan.”

Kas Terdiri Dari

Uang kertas, uang logam, cek yang belum disetorkan, simpanan dalam bentuk giro atau bilyet, rekening tabungan, traveller’s checks, cek kasir (cashier’s checks), wesel bank (bank draft), money order, kas kecil, uang kembalian, kas yang ada di cabang-cabang tetap.

Yang Tidak Termasuk Kas

Cek mundur (post dated checks), bon utang, uang muka perjalanan, perangko pos, dana kas untuk tujuan khusus misal pembayaran utang obligasi.

Pengendalian Internal Terhadap Kas

Penggunaan rekening bank

Transfer dana elektronik (TDE)

Sistem kas kecil

Proteksi fisik atas saldo kas

Rekonsiliasi saldo bank


REKONSILIASI BANK
“Rekonsiliasi bank adalah sebagai skedul atau daftar yang  menjelaskan setiap perbedaan saldo antara catatan bank dengan catatan kas perusahaan sehingga didapatkan saldo kas yang benar”

Hal yang dapat menimbulkan perbedaan saldo di catatan bank dan perusahan
1. Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai
penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh bank
Contoh
Setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum
diterima oleh bank sampai bulan berikutnya (setoran dalam
perjalanan)
Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi
dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur dibuat (setoran dalam perjalanan)
Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank
2. Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan
Contoh
Bunga yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi
belum dicatat dalam buku perusahaan (jasa giro)
Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai
penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya
3. Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai
pengeluaran tetapi bank belum mencatatnya
Contoh
Cek-cek yang beredar (outstanding checks) yaitu cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas tetapi oleh yang menerima belum diuangkan ke bank, sehingga bank belum mencatatnya  sebagai pengeluaran
Cek yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal
pengeluaran uang, tetapi ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar, maka cek tersebut belum merupakan pengeluaran oleh karena itu jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir periode
4. Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi perusahaan belum mencatatnya
Contoh
Cek dari langganan yang ditolak oleh bank karena kosong tetapi belum dicatat oleh perusahaan
Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (saldo kredit kas) tetapi belum dicatat oleh perusahaan
Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan

“Pos pos rekonsiliasi :
Setoran dalam perjalanan, Cek cek yang beredar, Beban Bank, Kredit Bank, dan Kesalahan Bank atau Perusahaan”

CONTOH SOAL REKONSILIASI BANK
PT Sari Agro mempunyai catatan atas saldo kasnya di Bank BNI pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp. 205.020.000. Menurut rekening koran yang diterima perusahaan saldo kas PT. Sari Agro adalah Rp. 221.900.000. Berdasarkan hasil pemeriksaan atas catatan PT Sari Agro dan rekening koran bank BNI untuk bulan Desember 2019, menunjukkan pos pos rekonsiliasi sebagai berikut:

1 Setoran sebesar Rp. 36.800.000,- yang diposkan tanggal 30 Desember 2006 belum tampak dalam rekening koran.
2 Cek cek yang ditulis bulan Nopember tetapi belum dibebankan ke rekening koran bulan Desember 2006 adalah:
Cek No. 7777 Rp. 1.500.000,-
Cek No. 7778 Rp. 48.200.000,-
Cek No. 7780 Rp. 310.000,-
3 PT Sari Agro belum mencatat bunga Rp. 6.000.000,- yang ditagih oleh bank pada tanggal 20 Nopember atas obligasi PT Telkom oleh bank BNI.
4 Beban jasa bank sebesar Rp. 180.000,- belum dicatat oleh perusahaan.
5 Salah satu cek PT. Antariksa sebesar Rp. 200.000.000 dikembalikan karena kosong. Bank memperlakukan cek kosong ini sebagai pengeluaran.
6 PT Sari Agro mencatat bahwa cek dengan nomor 7733 yang berjumlah Rp. 1.310.000,- yang ditulis bulan Dessember 2006 untuk pembayaran sebuah utang dagang, dicatat secara tidak benar dalam
bukunya sebagai Rp. 3.110.000.
7 Cek untuk PT Sari Agribisnis sejumlah Rp. 1.750.000,- disertakan pada rekening koran telah dibebankan tidak benar ke PT Sari Agro.

JAWABAN
Rekonsiliasi bank PT Sari Agro

Jurnal PT Sari Agro


KAS KECIL (PETTY CASH)

 PENGERTIAN KAS KECIL

Kas kecil (Petty Cash) adalah sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya.

Petty cash biasanya digunakan untuk pembiayaan operasional perusahaan ataupun hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.

TUJUAN KAS KECIL

  1. Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh suatu bagian di kantor.
  2. Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.
  3. Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan.
  4. Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya.
METODE PENCATATAN KAS KECIL
  1. Metode Dana Tetap (Imprest Funf System)
  2. Metode Berubah-ubah (Fluctuating Fund System)
DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN DALAM PENCATATAN KAS KECIL
1. Bukti kas keluar
2. Cek
3. Permintaan pengeluaran kas kecil
4. Bukti pengeluaran kas kecil

CONTOH SOAL
PT Astrea bersama menetapkan kas kecil untuk pembayaran pengeluaran dalam nominal yang kecil.
Kas kecil tersebut dimulai pada tanggal 1 januari 2015 dengan menerima uang sebesar Rp 2.500.000 dari akun kas
Berikutnya, kas kecil akan diisi kembali disetiap tanggal 15 dan tanggal 30
Transaksi transaksi pengeluaran yang terjadi dan menggunakan kas kecil selama bulan januari 2015 adalah sebagai berikut :
01 Pembentukan dana kas kecil Rp 2.500.000
03 Dibeli materai Rp 300.000
08 Pembayaran beban listrik Rp 320.000 dan air Rp 280.000
11 Dibayar biaya iklan di koran jawa pos Rp 250.000
14 Kas kecil dianggap terlalu besar Rp 500.000 sehingga disetor kembali ke akun Kas
15 Dana kas kecil diisi kembali
Buatlah jurnal dengan metode dana tetap dan metode berubah-ubah!

JAWABAN